Selasa, 13 Mei 2014

Tugas Kelompok 7

PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA

Istilah field, item, data, atribut, dan elemen sering di gunakan bergantian untuk menggambarkan bagian terkecil dalam data yang akan di simpan dan di munculkan kembali dalam sebuah sistem informasi. Sebuah field mungkin hanya merupakan sebuah karakter tunggal atau angka, atau terdiri dari banyak karakter atau angka. Contoh field mencakup beberapa item berikut :
·         Nama pelanggan
·         Nomor jaminan sosial karyawan
·         Nomor pesanan penjualan
·         Nomor rekening pelanggan

Sebuah field biasanya secara logika di asosiasikan dengan field lainnya : sebuah pengelompokan logis field yang disebut record. Record adalah kelompok item yang terkait dengan entitas tertentu seperti seorang pelanggan, karyawan, vendor, tagihan dan sebagainya.

FIXED-LENGTH RECORD DAN VARIABEL LENGTH RECORD

            Record dalam sebuah file dapat memiliki panjang data yang bersifat tetap atau variabel. Dalam sebuah fixed length record, baik jumlah field dan panjangnya (ukuran karakter) tiap field sudah tetap/tertentu. Fiexed length record lebih mudah dimanipulasi dalam aplikasi komputer dibandingkan dengan variable length record karena ukuran fixed length record terstandarisasi. Kebanyakan record yang disimpan dalam direct-acces storage device (DASD) adalah fixed-length.
            Kelemahan fixed length record setiap field harus cukup besar untuk memuat perkiraan entri yang paling maksimum dalam field tersebut. Akibatnya, biasanya terdapat spasi, misal menyisakan 25 spasi atau banyak spasi dalam sebuah nama, yang pada kenyataanya banyak nama hanya memerlukan 8 karakter atau kurang.
            Akhir sebuah variable-length record harus ditandai dengan sebuah simbol khusus atau field record-length yang berisi record itu sendiri. Variable length mampu menggunakan secara efisien ruang penyimpanan yang tersedia, namun manipulasi record tersebut sedikit lebih sulit.

RECORD KEY DAN URUTAN FILE

Key atau record key adalah item data atau kombinasi item data yang secara unik mengidentifikasi sebuah record tertentu
dalam sebuah file. Setiap field tambahan yang diperlukan untuk secara unik mengidentifikasi dan mengurutkan record berikutnya akan disebut sort key tersier. Oleh karena itu, primary key adalah field yang digunakan untuk menentukan posisi relatif diantara satu set record yang ada ketika primary key memiliki nilai yang sama untuk setiap  record pada set tersebut.

Sistem Manajemen Database dan Arsitekturnya

Pada tingkat konseptual, database adalah kumpulan elemen informasi yang akan digunakan demi tujuan klasifikasi. Sebagai contoh sebuah database pesanan penjualan. Database ini akan didefinisikan pada tingkat konseptual dengan ragam informasi yang terkait didalamnya (misal transaksi penjualan, penerimaan kas dan informasi pelanggan) dan tujuan digunakannya data tersebut (misal entri pesanan dan tagihan pelanggan).
Dalam upaya mengimplementasikan sebuah database yang telah ditentukan pada tingkat konsetual, field dengan data – data dan record khusus harus ditentukan. Sebagai contoh, akan lebih mudah untuk menampilkan catatan rekening pelanggan dengan pesanan yang telah dilakukannya. Oleh karena itu field dan record dalam database di struktur dan diorganisasi dalam cara yang logis, yang kemudian berkembang menjadi struktur data logika. 3 jenis dasar struktur data logika dapat digunaka untuk mencapai tujuan tersebut, yakni hierarkis, jaringan, dan relasional.

Arsitektur Konseptual

            Model data entity-relationship (E-R) merupakan salah satu pendekatan yang populer dalam model E-R, istilah entitas lebih banyak digunakan daripada istilah segmen, dan istilah atribut digunakan untuk menjelaskan field individual atau item data tertentu.
            Metode kinseptual lainnya yang biasa digunakan yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT), yang pada awalnya dikembangkan untuk pemrograman berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh.dalam metode ini, sebuah kelas objek adalah sebuah segmen dan sebuah objek  adalah sebuah kejadian tertentu. Seperti halnya dalam model E-R, OMT menentukan hubungan antarsegmen. Hal paling mendasar dalam hubungan ini disebut pewarisan. Hal penting dalam hal ini adalah atribut untuk kelas umum perlengkapan pabrik semuanya diwariskan kesetiap subkelasnya.
            OMT mungkin merupakan teknik pemodelan yang paling menjanjikan. Teknik ini dapat digunakan dengan hubungan tambahan, selain dengan pewarisan yang sudah ada (seperti agregasi dan asosiasi). Teknik tersebut dapat juga diimplementasikan dalam tingkatan detail yang berurutan, yang mengarahkan langsung pada database yang dapat diimplementasikan.




Arsitektur Database pada Tingkat Logika : Struktur Data Logika

            Tugas utama yang dihadapi oleh seorang analis ketika mendesain sebuah database adalah mengidentifikasi dan mendesain hubungan yang sistematis diantara setiap segmen. Hubungan yang timbul antara segmen – segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logika, yang juga biasa disebut skema atau model database. Tiga model utama dalam struktur data logika yang dibahas dalam pembahasan ini adalah : (1) model pohon atau hierarkis, (2) model jaringan, dan (3) model relasional.


Struktur Pohon atau Hierarkis

Struktur pohon adalah representasi langsung proses segmentasi yang dijelaskan dibagian terdahulu. Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set field (atau segmen), setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon tersebut.

Struktur Jaringan

Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. Oleh karena itu, sebuah jaringan merupakan sebuah struktur data kurang lebih bersifat umum daripada model pohon. Beberapa DBMS tidak secara langsung menyediakan struktur jaringan, namun karena setiap struktur jaringan dapat diubah menjadi struktur pohon, maka dimungkinkan untuk mengimplementasikan struktur jaringan dalam sistem yang berorientasi pohon.
            Baik model pohon maupun jaringan, keduanya diimplementasikan dengan tambahan field penunjuk (pointer) didalamnya, yang merupakan segmen lintas hubungan, yang akan dijelaskan lebih lanjut. Segmen lintas hubungan ini menciptakan percampuran yang nyaris tidak kentara antara struktur logika data dengan struktur fisik dari penunjuk dan menghubungkan mekanisme-mekanisme yang dibutuhkan untuk menghubungkan secara logis segmen-segmen yang ada bersama-sama.

Mengimplementasikan Struktur Pohon dan Jaringan topik proses implementasi struktur pohon dan jaringan lebih merupakan bagian dalam arsitektur fisik database daripada arsitektur logisnya. Terdapat beragam cara untuk mengimplementasikan struktur pohon dan jaringan. Hal  ini termasuk penggunaan daftar dan penunjuk. Dalam sebuah daftar organisasi, setiap record berisi satu atau lebih penunjuk (field) yang mengindikasikan alamat record logis berikutnya dengan atribut-atribut yang sama. Sebuah record tagihan dapat berisi sebuah field yang berisi (menunjuk pada) kunci tagihan lainnya dari vendor yang sama. Sebuah record dapat pula dipecah menjadi beberapa daftar. Daftar ini disebut organisasi multilist.
Sistem Hiperteks adalah sistem yang berbasis penunjuk (pointer-based system) yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi database secara acak dengan memilih beberapa kata atau objek kunci. Jaringan data semantik mirip dengan sistem hiperteks. Perbedaannya adalah record lintas hubungan pada jaringan terbatas pada teks, sementara pada sistem hiperteks, lintas  hubungan dapat memasukkan objek multimedia sperti foto dan bentuk grafis lainnya.

Struktur Data Relasional
            Model Relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan. Dengan menggunakan kembali variable length record PART yang telah digunakan sebelumnya ketika membahas tentang segmen.


Arsitektur Database : Tingkat Fisik

Pembahasan arsitektur database tingkat fisik akan fokus kepada tiga metode akses file : sekuensial, indeks, dan langsung. DASD mampu mendukung seluruh metode tersebut, dan pilihan yang terbaik dari ketiganya akan tergantung pada aplikasi tertentu.

File Akses Sekuensial

            Pada sebuah file akses-sekuensial, record hanya dapat diakses dalam sekuens mereka sebelumnya. Sebagai contoh, jika terdapat 100 record dalam sebuah file, seseorang harus mengakses 99 record yang pertama sebelum dapat mengakses record yang terakhir. Sekuens sebelumnya biasanya adalah sebuah hasil dari record yang telah diurutkan oleh beberapa kunci record.
            Pengorganisasian file sekuensial tidak menjadi sarana yang bermanfaat jika record yang perlu diakses hanya sedikit, pada file berisi banyak record. Sebagai contoh, proses mengakses record terakhir dalam sebuah file yang berisi 1 juta record akan membutuhkan 999.999 record untuk diakses lebih dulu sebelum mencapai record yang diinginkan. Hasilnya adalah penundaan yang luar biasa (mungkin beberapa menit) dalam unit penyimpanan disket.
            File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan bentuk batch, yang biasanya mengakses seluruh record dalam sebuah file. Prosedur yang biasanya dilakukan adalah pertama-tama mengurutkan transaksi dan file utama dalam kunci yang sama. Aplikasi ini dapat memperbaruai piutang dagang pelanggan (dalam file master) untuk mencerminkan pembayaran yang diterima (dalam file transaksi). Pertama, program akan mengurutkan kedua file dengan urutan kecil-besar berdasarkan nomor rekening. kemudian, program membaca sebuah record dari setiap file. Jika nomor rekening dari kedua record tersebut cocok satu sama lain, maka informasi pada record pembayaran digunakan untuk memperbarui field neraca pada record piutang dagang. Pemrosesan pembaruan record rekening ini kemudian dituliskan kedalam sebuah file master yang baru.
            Sebagai contoh, jika record dalam file transaksi dengan nilai tertinggi diletakkan pada awal file ini (dan buikan pada akhir, bila file ini diurutkan dengan urutan kecil-besar), program akan menemukan dan memperbarui pencocokan record pada akhir file master dan kemudian dengan segera mengakhiri proses. Dengan kata lain, program hanya akan memproses satu transaksi dan kemudian keluar. Hal ini terjadi karena program hanya melakukan satu kali pengecekan untuk setiap file, dan harus pergi ke akhir file master untuk menemukan record yang cocok dengan record yang berada dalam file transaksi.
            Kesimpulannya, organisasi file sekuensial berguna ketika pemrosesan dalam bentuk batch diperlukan. Pemrosesan dalam bentuk batch umumnya membutuhkan pengurutan dan pemrosesan seluruh record baik file master. Dal kasus dimana hanya sejumlah kecil proporsi record yang dibutuhkan untuk diakses, slah satu metode akses file berikut ini akan lebih efisien.



File Berindeks

Setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk  file aslinya. Bentuk file seperti ini disebut file berindeks atau file terinvensi. Dalam langkah pertama, indeks dicari untuk nilai tertentu sebuah atribut, dan alamat disket yang diinginkan dimunculkan. Dalam langkah yang kedua, alamat disket tersebut digunakan untuk secara  memunculkan record yang diinginkan.
Proses ini dapat lebih cepat daripada pencarian sekuensial per record dalam sebuah file, khususnya ketika seluruh indeks dapat dimasukkan dalam memori utama sebelum dicari karena mencari dalam memori utama relatif lebih cepat daripada mencari dalam sebuah disket. Namun bila indeks tersebut masih terlalu panjang dan tidak bisa masuk dalam memori primer,  maka proses pencarian akan memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Masalah ini dapat dipecahkan dengan menguraikan indeks yang panjang kedalam beberapa subindeks, namun demikian cara ini masih belum efisien untuk file yang cukup besar.
File Sekuensial Berindeks jenis file berindeks yang penting adalah file sekuensial berindeks. File Sekuensial Berindeks adalah sebuah file sekuensial yang disimpan dalam sebuah DASD dan diberi indeks serta disimpan secara fisik dalam field yang sama. File-file tersebut biasa disebut file ISAM, yaitu singkatan dari indexed-sequential access method. ISAM merupakan kompromi antara organisasi file sekuensial dan akses langsung (yang akan dibahs dibawah ini), yang menyediakan kedua kemampuan tersebut dengan biaya yang sesuai.
Pemrosesan dan inkuiri merupakan tujuan ISAM. Pemrosesan sebuah batch records dapat dilakukan secara sekuens, sementara inkuiri individual pada sebuah file dapat dilakukan dengan menggunakan indeks. Makin detail sebuah indeks, makin cepat akses yang dilakukan;suatu timbal balik dalam penyimpanan indeks. Misalkan sebuah file utama dalam bentuk sekuens dan indeks (daftar kunci dan lokasi record). Jika setiap kunci record direpresentasikan dalam sebuah indeks (yang normalnya tidak diperlukan), maka setiap kali sebuah file record utama ditambah atau dihapus, indeksnya harus juga berubah. Sebaliknya, bila hanya setiap jumlah “n” tertentu atau record pertama atau record terkahir dalam subdivisi memori utama saja yang diberikan indeks, maka indeksnya pun tidak perlu berubah begitu sering. Namun demikian, untuk hal ini tetap dilakukan inkuiri. Kebanyakan program database melakukan pembaruan secara otomatis seiring perubahan indeks yang dibuat dalam satu file.


            Struktur File ISAM sebuah file ISAM secara struktural terdiri atas tiga daerah yang berbeda: indeks, bidang utama, dan bidang overflow. Indeks merupakan sebuah peta yang menghubungkan record field-field kunci dengan tempat penyimpanan di bidang utama. Tiap entri dalam indeks memberikan rentang field-field kunci pada sebuah trek tertentu dari disk tempat file tersebut disimpan. Dengan mencari indeksnya, sebuah program akan dapat menempatkan trek yang berisi record sesuai keinginan. Walaupun trek ini harus dicari secara sekuensial, pencarian ini berlangsung sangat cepat.
            Bidang utama (prime area) adalah bagian dalam disket tempat record aktual ditulis. Bidang overflow adalah bagian terpisah dalam disket yang dialokasikan untuk file guna memungkinkan adanya penambahan tanpa pemrosesan lebih lanjut terhadap file awal. Record-record yang berada dalam bidang utama harus dipampatkan (bumped) guna memberi ruang bagi record yang baru.
            Jika tersedia cukup ruang dalam track tempat record harus dimasukkan, record akan dimasukkan dalam track tersebut, dan record lain dalam track tersebut akan dipindahkan. Ruang ini tersedia untuk record yang baru karena beberapa ruang dalam bidang utama sengaja dibuat untuk memfasilitasi penambahan karena ruang dalam bidang utama tersedia karena satu atau lebih record dihapus. Dalam kasus ini, record yang ditempatkan dipindah ke bidang overflow. Namun demikian, record yang berada dibidang overflow masih dapat diakses dalam sekuens kuncinya dengan menggunakan indeks karena secara fisik kunci sekuensnya tidak berada dibidang overflow.

File Akses-Langsung

File akses-langsung memungkinkan record secara individu dimunculkan dengan segera tanpa menggunakan indeks. Hal ini dilakukan dengan menempatkan tiap record dengan lokasi penyimpanan yang menyediakan hubungan dengan record kunci. Oleh karena itu, dengan metode akses-langsung, satu hal yang dibutuhkan untuk menempatkan sebuah record hanyalah nilai kuncinya.
Kebanyakan sistem file akses-langsung mengubah sebuah kunci kedalam alamat lokasi penyimpanan dengan menggunakan entah sebuah indeks (tabel) atau transformasi acak. Ini berartti diberikan oleh nilai kuncinya. Nilai kunci dikonversi ke dalam sebuah disket alamat dan record diakses langsung tanpa perlu mencari lagi.
Transformasi acak digunakan secara luas sebagai metode penyimpanan dan penempatan record dalam sebuah file akses-langsung. Ada empat record yang berbeda dalam file tersebut; sebaliknya, tiap kunci record digunakan dalam perhitungan matematis (dibagi 7, catatan untuk pengingat, dan penambahan sebuah faktor pengganti).
Beberapa konsep penting yang terkait dengan pengorganisasian file akses-langsung adalah penggunaan transformasi acak utnuk menyimpan dan mengakses record individu. Poin kedua adalah yang disebut overflow, yang berarti beberapa metode penyimpanan dan pemunculan kembali overflow dibangun dalam sistem.

Overflow terjadi ketika dua atau lebih record (yang disebut sinonim) menempati alamat yang sama; dalam kasus tersebut, sebuah field penunjuk khusus digunakan untuk mengindikasikan alamat lokasi penyimpanan record yang mengalami overflow. Dapat dilihat pula bahwa penggunaan overflow membutuhkan ruang penyimpanan tambahan yang dibutuhkan oleh proses transformasi acak. Dengan demikian, hasil keseluruhan yang diperoleh adalah efisiensi penyimpanan tidak setinggi jika dibandingkan dengan menggunakan file akses-langsung. Kelemahan penyimpanan cadangan dan penggunaan overflow sering melebihi keunggulan yang didapat dari pengorganisasian file akses-langsung.


Aspek Ekonomis pada Teknik Pengorganisasian File

          Pertimbangan ekonomis paling mendasar dalam pemrosesan file ditentukan sepenuhnya oleh rasio aktivitas (jumlah record yang diakses dibagi dengan jumlah record dalam satu file) dan waktu respons yang diinginkan untuk pemrosesan dan penempatan. Pengorganisasian sekuensial merupakan pendekatan yang memiliki biaya tetap untuk memproses file, berbeda dengan pengorganisasian akses-langsung, yang merupakan pendekatan bersifat biaya variabel. Dalam akses-langsung, biaya pemrosesan setiap record sebanding dengan jumlah record yang diproses, berapapun jumlah record yang diproses.
            Untuk jumlah yang relatif tinggi, tentu saja ini lebuh mahal dibandingkan dengan pendekatan pemrosesan sekuensial. Dalam pemrosesan sekuensial, total biaya tetapnya cukup besar (karena harus melakukan proses pemuatan dan pengecekan seluruh file); namun seiring peningkatan jumlah record yang diproses, biaya pun semakin tersebar luas dan pada akhirnya biaya per transaksi menurun dengan cepat.
            Pertimbangan ekonomis kedua adalah yang berhubungan dengan waktu. Berkaitan dengan database, waktu respons adalah lama waktu yang harus dihabiskan oleh pengguna untuk menyelesaikan sebuah operasi, misal sebuah query.



Arsitektur Fisik, Perangkat Keras, dan Waktu Respons

Waktu respons dapat menjadi sebuah permasalahan besar pada database besar yang mungkin diakses oleh ratusan atau bahkan ribuan pengguna pada saat yang sama. Jika sistem database dan perangkat keras komputer tidak sesuai dengan permintaan, maka pengguna akan menunggu dengan sia-sia dalam waktu yang lama untuk queri mereka. Oleh karena itu, sistem database harus didesain dengan baik bagi penggunanya, dan perangkat keras harus cukup cepat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diminta.
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi waktu respons adalah bagaimana record data didistribusikan secara fisik dalam disket. Jika sebuah kelompok record akan diakses secara sekuens, maka waktu respons akan lebih cepat jika record-record tersebut secara fisik letaknya sangat berdekatan (contiguous) dalam disket. Jika record-record tersebut berdekatan, maka proses membaca/menulis diatas disk drive hanya membutuhkan sedikit jarak setiap kali record berikutnya diakses.
Sistem Manajemen Database dan Database dalam Praktik

Apa yang Dilakukan Sistem Manajemen Database

Sistem manajemen database (DBMS) adalah program komputer yang memampukan seorang pengguna untuk menciptakan dan memperbaharui file-file, menyeleksi dan memunculkan kembali data, dan menghasilkan data, dan menghasilkan beragam output dan laporan-laporan.
Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum berikut ini untuk mengelola dan mengorganisasi data.

Data Description Language (DDL)
DDL memungkinkan administrator database (DBA) untuk menentukan struktur logika database, yang disebut skema. Pada umumnya hal-hal berikut ini perlu ditentukan ketika menentukan skema:
·         Nama elemen data
·         Jenis data (numerik, alfabetik, tanggal, dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal jika data tersebut bersifat numerik
·         Posisi angka (misalnya sembilan posisi untuk Nomor Jaminan Sosial)

DDL juga dapat digunakan untuk menentukan subskema, yaitu jumlah pengguna individual database. DDL juga dapat digunakan untuk menciptakan, memodifikasi dan menghapus tabel-tabel dalam pengaturan relasional.

Data Manipulation Language (DML)

DML terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan pembaruan (updating), pengeditan, manipulasi, dan ekstraksi data. Dalam banyak kasus pengguna tidak perlu tahu atau menggunakan DML. Namun demikian, program aplikasi (seperti program pembayaran gaji atau sistem akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan laporan DML untuk memenuhi permintaan pengguna. Structured Querty Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum dalam pengaturan relasional.

Data Query Language (DQL)

DQL adalah bahasa atau antar muka yang ramah-pengguna (user-friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah QBE (query by example), yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi hanya dengan mengisi tempat-tempat yang kosong.

SQL Data Manipulation Language

            Structured Query Language (SQL) adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan informasi dari database. SQL merupakan bahasa pemrograman nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan penggunanya untuk fokus pada mementukan data apa yang dibutuhkan ketimbang pada bagaimana mendapatkan data tersebut.
            Empat bentuk pernyataan DML (data manipulation language) yang merupakan komponen SQL adalah :

            SELECT        Memunculkan baris tabel
            UPDATE       Memodifikasi baris tabel
            DELETE       Memindahkan baris dari tabel
            INSERT         Menambahkan baris baru pada tabel

Query SELECT
Select biasanya adalah kalimat pertama dalam pernyataan SQL yang dimaksudkan untuk mengekstrak data dari database.

SELECT everything Tanda * adalah karakter queri khusus yang mencerminkan “seluruh field”. Queri ini memilih seluruh field dari tabel data kunci.

            SELECT * FROM kata kunci

SELECT Field SELECT (memilih) field tertentu (misal item) berdasarkan nama. Jika anda ingin memasukkan lebuh dari satu item, pisahkan item-item tersebut dengan koma. Urutkan item-item yang anda ingin untuk dimunculkan.

SELECT nama, negara, mata uang, FROM perusahaan

ORDER BY ORDER BY mengurutkan tampilan data dalam urutan tertentu berdasarkan klausa. ORDER BY adalah opsional. Jika anda tidak memasukkannya, data yang muncul tidak akan urut

            Queri ini menambahkan ORDER BY klausa nama untuk query sebelumnya
            SELECT nama, negara, mata uang FROM perusahaan
            ORDER BY nama

Anda dapat menentukannya dalam urutan kecil-besar item data dengan memasukkan kata kunci ASC pada akhir item data, untuk sebaliknya tambahkan DESC setelah item data.

WHERE Condition  Anda dapat menggunakan WHERE untuk menentukan record mana saja dari tabel yang tercantum dalam klausa FROM yang akan muncul dalam hasil pernyataan SELECT.WHERE adalah optional, namun bila dimasukkan, ia akan mengikuti FROM.

            SELECT * FROM Company WHERE Country = ‘USA’

String Functions Pernyataan SQL berikut ini mengilustrasikan sebuah pencarian kata. Kata goodwill akan dicari dalam field Notes. Topic.
            SELECT * FROM notes
            WHERE Instr (1, topic, “goodwill”)> 0
Fungsi Instr akan mencari sebuah field khusus (“topic” dalam queri) untuk sebuah deret (string) karakter tertentu yang ada dalam kutipan (“goodwill”) dengan mulai pada posisi tertentu dalam field (1 mengindikasikan posisi pertama, awal, dari string)
Fungsi lainnya dari string meliputi :
·         Left$ (string, length): string adalah ekspresi dari mana karakter yang paling kiri berasal. Length adalah jumlah karakter untuk kembali.
·         Right$ (string, length): adalah ekspresi dari mana karakter paling kanan berasal.

Arithmetic Expression SQL memungkinkan ekspresi aritmatika untuk dimasukkan dalam klausa SELECT. Ekspresi terdiri dari jumlah nama kolom dan nilai-nilai yang terhubung dengan setiap operator berikut ini :

            + tambah
-Kurang
*kali
/ bagi

Ketika dimasukkan dalam klausa SELECT, hasil sebuah ekspresi akan di tampilkan sebagai sebuah kolom tabel perhitungan.
SELECT title, year1, year2, (year1 – year2) as dif
            FROM [balance sheet]
            WHERE company = “01”
            ORDER BY position

Operator Pembanding Setiap operator pembanding berikut ini dapat digunakan :
                                    =          sama dengan
< >       Tidak sama dengan
                                                >          lebih besar dari
                                                <          lebih kecil dari
                                                >=        lebih besar sama dengan
                                                <=        lebih kecil sama dengan

            Menyesuaikan Sebuah Nilai dalam Sebuah Daftar  Operator IN memungkinkan pemilihan baris dengan sebuah nilai kolom yang sesuai dengan setiap nilai dalam sebuah rangkaian nilai.
            SELECT * FROM company
            WHERE company IN (“01”, “22”, “35”)

Ekspresi Majemuk dengan Operator Boolean Ekspresi logika individu dapat dikombinasikan dalam sebuah klausa WHERE dengan operator Boolean:
            AND

            OR

            Fungsi Agregat  Anda dapat memilih sejumlah nilai yang dihitung dengan fungsi agregat.
                                   
            AVG(column-name)   memberikan hasil nilai rata-rata
            MAX(column-name)  memberikan hasil nilai tertinggi
            MIN(column-name)    memberikan hasil nilai terendah
            SUM(column-name)   menghitung nilai total

GROUP BY Pernyataan SQL COUNT (company.country). mengkombinasikan record-record dengan nilai-nilai identik dalam daftar field tertentu ke dalam sebuah record tunggal.

INNER JOIN mengombinasikan field-field dari beberapa tabel.
SELECT company.name, notes.topic
FROM company INNER JOIN notes
ON company.company = notes.company
WHERE company.company = “20”

Nested Queries seseorang dapat menentukan sebuah queri dalam klausa WHERE yang dijalankan sebelum queri yang berada diluar menghasilkan satu atau lebih baris yang kemudian dibandingkan dengan baris yang dihasilakan oleh queri yang berada diluar.
            SELECT name
            FROM Company
            WHERE SIC = (SELECT MAC (SIC) FROM Company)
            Perhatikan bahwa nested query SELECT MAX (SIC) FROM company berada dalam tanda kurung.

Queri UPDATE, INSERT, dan DELETE
Jenis queri ini digunakan untuk memodifikasi sebuah database.
            Pernyataan UPDATE terdiri atas tiga klausa:
UPDATE tablename
            SET column-assignment-list
            WHERE conditonal-expression

            Bentuk umum pernyataan DELETE adalah:
            DELETE FROM tablename
            WHERE conditional-expression
            Bentuk umum INSERT
            INSERT INTO tablename
            VALUES (constant-list)

Perlunya Sistem Manajemen Database
            DBMS mengintegrasikan, menstandarisasi, dan menyediakan keamanan untuk beragam aplikasi akuntansi. Walaupun menyimpan file-file independen adalah hal yang sederhana, terdapat beberapa kelemahan didalamnya. Pertama, item data yang sama dapat digunakan dalam beberapa bidang aplikasi yang berbeda; dengan file-file independen , item data harus dimasukkan kedalam setiap file aplikasi.
            Kedua, karena file harus dengan tegas ditentukan terlebih dahulu dalam proses implementasi sistem, prosedur yang ada dapat menemui kendala dengan adanya struktur file yang ada saat ini dibanding pengembangan kebutuhan aplikasi.
            Selain masalah manajemen data dan penyimpanan, setiap file independen membutuhkan instruksi pemrosesan dan penyimpanannya sendiri karena isi dan struktur file-nya tidak terstandarisasi.

Independensi Data
            Solusi untuk masalah penyimpanan file-file independen terletak pada pemisahan secara fisik penanganan data dari penggunaan logis file-file tersebut. Hal ini menuntut dua perubahan mendasar: Pertama, penyimpanan data terintegrasi dalam suatu database tunggal; dan kedua, seluruh akses untuk file (database) yang terintegrasi ini dilakukan melalui suatu sistem perangkat lunak tunggal yang didesain untuk mengelola aspek-aspek fisik penanganan dan penyimpanan data. Hal tersebut merupakan karakteristik penting dalam pendekatan database terhadap pemrosesan data.
            Kata file kehilangan artinya dalam lingkungan database. Sebuah file utama tunggal dapat dibagi kedalam sejumlah file subsistem, dan file-file tersebut dikombinasikan ulang kedalam sejumlah file lainnya.

Keamanan
Keunggulan DBMS lainnya adalah kemampuan memberikan kode keamanan untuk item data dan atribut-atribut pemrosesannya. Salah satu bagian file kamus data berisi sebuah daftar pengguna sistem terotorisasi dan kode akses dan keamanan.

Dokumentasi dan Administrasi Database
Kamus database digunakan untuk mensentralisasi, mendokumentasi, mengontrol, dan mengoordinasi penggunaan data dalam sebuah organisasi. Kamus data merupakan sebuah urutan file yang memiliki catatan occurrence yang berisi deskripsi item data.


Item-Item pada Data Dictionary Occurrence

Spesifikasi
§  Nama
§  Definisi
§  Alias

Karakteristik
§  Ukuran
§  Rentang nilai
§  Pengkodean
§  Editing data

Utilisasi
§  Pemilik
§  Damana digunakan
§  Kode keamanan
§  Diperbarui terakhir kali

GAMBAR 12.22 Format Kamus Data

            Tujuan utama sebuah kamus data adalah mengurangi atau palin tidak mengawasi inkonsistensipenggunaan yang dihasilkan dari pemrosesan alias dan mengurangi kelebihan data sejauh mungkin. Ketidak-cocokan (inkompatibilitas) dan redundansi senantiasa ada dalam sebuah sistem orientasi file yang tradisional, yang didalamnya para pengguna menyimpan dan memproses file data miliknya.
            Kamus data dapat dikelola secara manual, namun biasanya ia terkomputerisasi dan diproses seperti halnya file-file komputer lainnya. Jika kamus digunakan bersama-sama dengan sebuah DBMS, ia akan tersimpan dalam sebuah DBMS, ia akan disimpan dalam DBMS. Dikasus lain, kamus data adalah prosedur tentang penggunaan kamus, dan juga berfungsi sebagai kamus bagi dirinya sendiri, yang membuat hal tersebut merupakan elemen penting dalam administrasi database. 


Terima Kasih atas kunjungan ke Blog Kami
Semoga Bermanfaat


HORMAT KAMI :

Kelompok 7 :

Indah Ramayani
Anggraini Nurmayang Sari
Rini
Diana Mandasari 
Yuni Putri Tridinanti

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
ANGKATAN : 2012
:)

1 komentar:

  1. Titanium Network Surf freely | TITIA TECHNICAL
    The most important characteristic anodizing titanium of the Titanium Network Surf-Ways is the very basic titanium blade concept of the design. titanium dog teeth The design titanium mens wedding band consists of titanium hair trimmer four waves

    BalasHapus