PEMROSESAN
FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA
Istilah field, item, data, atribut, dan elemen sering di gunakan bergantian
untuk menggambarkan bagian terkecil dalam data yang akan di simpan dan di
munculkan kembali dalam sebuah sistem informasi. Sebuah field mungkin hanya
merupakan sebuah karakter tunggal atau angka, atau terdiri dari banyak karakter
atau angka. Contoh field mencakup beberapa item berikut :
·
Nama pelanggan
·
Nomor jaminan sosial karyawan
·
Nomor pesanan penjualan
·
Nomor rekening pelanggan
Sebuah field biasanya secara logika di
asosiasikan dengan field lainnya : sebuah pengelompokan logis field yang
disebut record. Record adalah kelompok item yang terkait dengan entitas
tertentu seperti seorang pelanggan, karyawan, vendor, tagihan dan sebagainya.
FIXED-LENGTH RECORD DAN
VARIABEL LENGTH RECORD
Record dalam sebuah file dapat
memiliki panjang data yang bersifat tetap atau variabel. Dalam sebuah fixed
length record, baik jumlah field dan panjangnya (ukuran karakter) tiap field
sudah tetap/tertentu. Fiexed length record lebih mudah dimanipulasi dalam
aplikasi komputer dibandingkan dengan variable length record karena ukuran
fixed length record terstandarisasi. Kebanyakan record yang disimpan dalam direct-acces storage device (DASD)
adalah fixed-length.
Kelemahan fixed length record setiap
field harus cukup besar untuk memuat perkiraan entri yang paling maksimum dalam
field tersebut. Akibatnya, biasanya terdapat spasi, misal menyisakan 25 spasi
atau banyak spasi dalam sebuah nama, yang pada kenyataanya banyak nama hanya
memerlukan 8 karakter atau kurang.
Akhir sebuah variable-length record
harus ditandai dengan sebuah simbol khusus atau field record-length yang berisi
record itu sendiri. Variable length mampu menggunakan secara efisien ruang
penyimpanan yang tersedia, namun manipulasi record tersebut sedikit lebih
sulit.
RECORD
KEY DAN URUTAN FILE
Key
atau
record key adalah item data atau
kombinasi item data yang secara unik mengidentifikasi sebuah record tertentu
dalam sebuah file. Setiap field tambahan
yang diperlukan untuk secara unik mengidentifikasi dan mengurutkan record
berikutnya akan disebut sort key tersier. Oleh karena itu, primary key
adalah field yang digunakan untuk menentukan posisi relatif diantara satu set
record yang ada ketika primary key memiliki nilai yang sama untuk setiap record pada set tersebut.
Sistem
Manajemen Database dan Arsitekturnya
Pada tingkat konseptual, database adalah
kumpulan elemen informasi yang akan digunakan demi tujuan klasifikasi. Sebagai
contoh sebuah database pesanan penjualan. Database ini akan didefinisikan pada
tingkat konseptual dengan ragam informasi yang terkait didalamnya (misal
transaksi penjualan, penerimaan kas dan informasi pelanggan) dan tujuan
digunakannya data tersebut (misal entri pesanan dan tagihan pelanggan).
Dalam upaya mengimplementasikan sebuah
database yang telah ditentukan pada tingkat konsetual, field dengan data – data
dan record khusus harus ditentukan. Sebagai contoh, akan lebih mudah untuk
menampilkan catatan rekening pelanggan dengan pesanan yang telah dilakukannya.
Oleh karena itu field dan record dalam database di struktur dan diorganisasi
dalam cara yang logis, yang kemudian berkembang menjadi struktur data logika. 3 jenis dasar struktur data logika dapat
digunaka untuk mencapai tujuan tersebut, yakni hierarkis, jaringan, dan
relasional.
Arsitektur Konseptual
Model data entity-relationship (E-R) merupakan
salah satu pendekatan yang populer dalam model E-R, istilah entitas lebih
banyak digunakan daripada istilah segmen, dan istilah atribut digunakan untuk
menjelaskan field individual atau item data tertentu.
Metode kinseptual lainnya yang biasa
digunakan yaitu teknik pemodelan
berorientasi objek (OMT), yang pada awalnya dikembangkan untuk pemrograman
berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani,
dan Rumbaugh.dalam metode ini, sebuah kelas
objek adalah sebuah segmen dan sebuah objek
adalah sebuah kejadian tertentu.
Seperti halnya dalam model E-R, OMT menentukan hubungan antarsegmen. Hal paling
mendasar dalam hubungan ini disebut pewarisan.
Hal penting dalam hal ini adalah atribut untuk kelas umum perlengkapan pabrik
semuanya diwariskan kesetiap subkelasnya.
OMT mungkin merupakan teknik pemodelan
yang paling menjanjikan. Teknik ini dapat digunakan dengan hubungan tambahan,
selain dengan pewarisan yang sudah ada (seperti agregasi dan asosiasi). Teknik
tersebut dapat juga diimplementasikan dalam tingkatan detail yang berurutan,
yang mengarahkan langsung pada database yang dapat diimplementasikan.
Arsitektur
Database pada Tingkat Logika : Struktur Data Logika
Tugas utama yang dihadapi oleh
seorang analis ketika mendesain sebuah database adalah mengidentifikasi dan
mendesain hubungan yang sistematis diantara setiap segmen. Hubungan yang timbul
antara segmen – segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logika, yang juga biasa disebut skema atau model database. Tiga
model utama dalam struktur data logika yang dibahas dalam pembahasan ini adalah
: (1) model pohon atau hierarkis, (2) model jaringan, dan (3) model relasional.
Struktur Pohon atau
Hierarkis
Struktur pohon adalah representasi
langsung proses segmentasi yang dijelaskan dibagian terdahulu. Pada sebuah
struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set field (atau segmen),
setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang
lebih tinggi dalam pohon tersebut.
Struktur Jaringan
Struktur
jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak
memiliki lebih dari satu orang tua. Oleh karena itu, sebuah jaringan merupakan
sebuah struktur data kurang lebih bersifat umum daripada model pohon. Beberapa
DBMS tidak secara langsung menyediakan struktur jaringan, namun karena setiap
struktur jaringan dapat diubah menjadi struktur pohon, maka dimungkinkan untuk
mengimplementasikan struktur jaringan dalam sistem yang berorientasi pohon.
Baik model pohon maupun jaringan,
keduanya diimplementasikan dengan tambahan field penunjuk (pointer) didalamnya,
yang merupakan segmen lintas hubungan, yang akan dijelaskan lebih lanjut.
Segmen lintas hubungan ini menciptakan percampuran yang nyaris tidak kentara
antara struktur logika data dengan struktur fisik dari penunjuk dan
menghubungkan mekanisme-mekanisme yang dibutuhkan untuk menghubungkan secara
logis segmen-segmen yang ada bersama-sama.
Mengimplementasikan
Struktur Pohon dan Jaringan topik proses implementasi struktur
pohon dan jaringan lebih merupakan bagian dalam arsitektur fisik database
daripada arsitektur logisnya. Terdapat beragam cara untuk mengimplementasikan
struktur pohon dan jaringan. Hal ini
termasuk penggunaan daftar dan penunjuk. Dalam sebuah daftar organisasi, setiap
record berisi satu atau lebih penunjuk (field) yang mengindikasikan alamat
record logis berikutnya dengan atribut-atribut yang sama. Sebuah record tagihan
dapat berisi sebuah field yang berisi (menunjuk pada) kunci tagihan lainnya
dari vendor yang sama. Sebuah record dapat pula dipecah menjadi beberapa
daftar. Daftar ini disebut organisasi
multilist.
Sistem
Hiperteks adalah sistem yang berbasis penunjuk (pointer-based
system) yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi database secara acak
dengan memilih beberapa kata atau objek kunci. Jaringan data semantik mirip dengan sistem hiperteks. Perbedaannya
adalah record lintas hubungan pada jaringan terbatas pada teks, sementara pada
sistem hiperteks, lintas hubungan dapat
memasukkan objek multimedia sperti foto dan bentuk grafis lainnya.
Struktur Data
Relasional
Model
Relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi
daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan. Dengan menggunakan
kembali variable length record PART yang telah digunakan sebelumnya ketika
membahas tentang segmen.
Arsitektur Database :
Tingkat Fisik
Pembahasan arsitektur database tingkat
fisik akan fokus kepada tiga metode akses file : sekuensial, indeks, dan
langsung. DASD mampu mendukung seluruh metode tersebut, dan pilihan yang
terbaik dari ketiganya akan tergantung pada aplikasi tertentu.
File Akses Sekuensial
Pada sebuah file akses-sekuensial, record hanya dapat diakses dalam sekuens
mereka sebelumnya. Sebagai contoh, jika terdapat 100 record dalam sebuah file,
seseorang harus mengakses 99 record yang pertama sebelum dapat mengakses record
yang terakhir. Sekuens sebelumnya biasanya adalah sebuah hasil dari record yang
telah diurutkan oleh beberapa kunci record.
Pengorganisasian file sekuensial
tidak menjadi sarana yang bermanfaat jika record yang perlu diakses hanya
sedikit, pada file berisi banyak record. Sebagai contoh, proses mengakses
record terakhir dalam sebuah file yang berisi 1 juta record akan membutuhkan
999.999 record untuk diakses lebih dulu sebelum mencapai record yang
diinginkan. Hasilnya adalah penundaan yang luar biasa (mungkin beberapa menit)
dalam unit penyimpanan disket.
File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan bentuk batch, yang biasanya mengakses seluruh record dalam sebuah file. Prosedur yang biasanya dilakukan adalah pertama-tama mengurutkan transaksi dan file utama dalam kunci yang sama. Aplikasi ini dapat memperbaruai piutang dagang pelanggan (dalam file master) untuk mencerminkan pembayaran yang diterima (dalam file transaksi). Pertama, program akan mengurutkan kedua file dengan urutan kecil-besar berdasarkan nomor rekening. kemudian, program membaca sebuah record dari setiap file. Jika nomor rekening dari kedua record tersebut cocok satu sama lain, maka informasi pada record pembayaran digunakan untuk memperbarui field neraca pada record piutang dagang. Pemrosesan pembaruan record rekening ini kemudian dituliskan kedalam sebuah file master yang baru.
File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan bentuk batch, yang biasanya mengakses seluruh record dalam sebuah file. Prosedur yang biasanya dilakukan adalah pertama-tama mengurutkan transaksi dan file utama dalam kunci yang sama. Aplikasi ini dapat memperbaruai piutang dagang pelanggan (dalam file master) untuk mencerminkan pembayaran yang diterima (dalam file transaksi). Pertama, program akan mengurutkan kedua file dengan urutan kecil-besar berdasarkan nomor rekening. kemudian, program membaca sebuah record dari setiap file. Jika nomor rekening dari kedua record tersebut cocok satu sama lain, maka informasi pada record pembayaran digunakan untuk memperbarui field neraca pada record piutang dagang. Pemrosesan pembaruan record rekening ini kemudian dituliskan kedalam sebuah file master yang baru.
Sebagai contoh, jika record dalam
file transaksi dengan nilai tertinggi diletakkan pada awal file ini (dan buikan
pada akhir, bila file ini diurutkan dengan urutan kecil-besar), program akan
menemukan dan memperbarui pencocokan record pada akhir file master dan kemudian
dengan segera mengakhiri proses. Dengan kata lain, program hanya akan memproses
satu transaksi dan kemudian keluar. Hal ini terjadi karena program hanya
melakukan satu kali pengecekan untuk setiap file, dan harus pergi ke akhir file
master untuk menemukan record yang cocok dengan record yang berada dalam file
transaksi.
Kesimpulannya, organisasi file
sekuensial berguna ketika pemrosesan dalam bentuk batch diperlukan. Pemrosesan
dalam bentuk batch umumnya membutuhkan pengurutan dan pemrosesan seluruh record
baik file master. Dal kasus dimana hanya sejumlah kecil proporsi record yang
dibutuhkan untuk diakses, slah satu metode akses file berikut ini akan lebih
efisien.
File Berindeks
Setiap atribut dapat diekstrak dari
record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru
yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk
file aslinya. Bentuk file seperti ini disebut file berindeks atau file
terinvensi. Dalam langkah pertama, indeks dicari untuk nilai tertentu
sebuah atribut, dan alamat disket yang diinginkan dimunculkan. Dalam langkah
yang kedua, alamat disket tersebut digunakan untuk secara memunculkan record yang diinginkan.
Proses ini dapat lebih cepat daripada
pencarian sekuensial per record dalam sebuah file, khususnya ketika seluruh
indeks dapat dimasukkan dalam memori utama sebelum dicari karena mencari dalam
memori utama relatif lebih cepat daripada mencari dalam sebuah disket. Namun
bila indeks tersebut masih terlalu panjang dan tidak bisa masuk dalam memori
primer, maka proses pencarian akan
memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Masalah ini dapat
dipecahkan dengan menguraikan indeks yang panjang kedalam beberapa subindeks,
namun demikian cara ini masih belum efisien untuk file yang cukup besar.
File
Sekuensial Berindeks jenis file berindeks yang penting adalah
file sekuensial berindeks. File
Sekuensial Berindeks adalah sebuah file sekuensial yang disimpan dalam
sebuah DASD dan diberi indeks serta disimpan secara fisik dalam field yang
sama. File-file tersebut biasa disebut file ISAM, yaitu singkatan dari indexed-sequential
access method. ISAM merupakan kompromi antara organisasi file sekuensial
dan akses langsung (yang akan dibahs dibawah ini), yang menyediakan kedua
kemampuan tersebut dengan biaya yang sesuai.
Pemrosesan dan inkuiri merupakan tujuan
ISAM. Pemrosesan sebuah batch records dapat dilakukan secara sekuens, sementara
inkuiri individual pada sebuah file dapat dilakukan dengan menggunakan indeks.
Makin detail sebuah indeks, makin cepat akses yang dilakukan;suatu timbal balik
dalam penyimpanan indeks. Misalkan sebuah file utama dalam bentuk sekuens dan
indeks (daftar kunci dan lokasi record). Jika setiap kunci record
direpresentasikan dalam sebuah indeks (yang normalnya tidak diperlukan), maka
setiap kali sebuah file record utama ditambah atau dihapus, indeksnya harus
juga berubah. Sebaliknya, bila hanya setiap jumlah “n” tertentu atau record
pertama atau record terkahir dalam subdivisi memori utama saja yang diberikan
indeks, maka indeksnya pun tidak perlu berubah begitu sering. Namun demikian,
untuk hal ini tetap dilakukan inkuiri. Kebanyakan program database melakukan
pembaruan secara otomatis seiring perubahan indeks yang dibuat dalam satu file.
Struktur
File ISAM sebuah file ISAM secara struktural terdiri atas tiga daerah yang
berbeda: indeks, bidang utama, dan bidang overflow. Indeks merupakan sebuah
peta yang menghubungkan record field-field kunci dengan tempat penyimpanan di
bidang utama. Tiap entri dalam indeks memberikan rentang field-field kunci pada
sebuah trek tertentu dari disk tempat file tersebut disimpan. Dengan mencari
indeksnya, sebuah program akan dapat menempatkan trek yang berisi record sesuai
keinginan. Walaupun trek ini harus dicari secara sekuensial, pencarian ini
berlangsung sangat cepat.
Bidang
utama (prime area) adalah bagian dalam disket tempat record aktual ditulis.
Bidang overflow adalah bagian
terpisah dalam disket yang dialokasikan untuk file guna memungkinkan adanya
penambahan tanpa pemrosesan lebih lanjut terhadap file awal. Record-record yang
berada dalam bidang utama harus dipampatkan (bumped) guna memberi ruang bagi record yang baru.
Jika tersedia cukup ruang dalam
track tempat record harus dimasukkan, record akan dimasukkan dalam track
tersebut, dan record lain dalam track tersebut akan dipindahkan. Ruang ini
tersedia untuk record yang baru karena beberapa ruang dalam bidang utama
sengaja dibuat untuk memfasilitasi penambahan karena ruang dalam bidang utama
tersedia karena satu atau lebih record dihapus. Dalam kasus ini, record yang
ditempatkan dipindah ke bidang overflow. Namun demikian, record yang berada
dibidang overflow masih dapat diakses dalam sekuens kuncinya dengan menggunakan
indeks karena secara fisik kunci sekuensnya tidak berada dibidang overflow.
File Akses-Langsung
File
akses-langsung memungkinkan record secara individu
dimunculkan dengan segera tanpa menggunakan indeks. Hal ini dilakukan dengan
menempatkan tiap record dengan lokasi penyimpanan yang menyediakan hubungan
dengan record kunci. Oleh karena itu, dengan metode akses-langsung, satu hal
yang dibutuhkan untuk menempatkan sebuah record hanyalah nilai kuncinya.
Kebanyakan sistem file akses-langsung mengubah sebuah kunci kedalam
alamat lokasi penyimpanan dengan menggunakan entah sebuah indeks (tabel) atau
transformasi acak. Ini berartti diberikan oleh nilai kuncinya. Nilai kunci
dikonversi ke dalam sebuah disket alamat dan record diakses langsung tanpa
perlu mencari lagi.
Transformasi
acak digunakan secara luas sebagai metode penyimpanan dan
penempatan record dalam sebuah file akses-langsung. Ada empat record yang
berbeda dalam file tersebut; sebaliknya, tiap kunci record digunakan dalam
perhitungan matematis (dibagi 7, catatan untuk pengingat, dan penambahan sebuah
faktor pengganti).
Beberapa konsep penting yang terkait
dengan pengorganisasian file akses-langsung adalah penggunaan transformasi acak
utnuk menyimpan dan mengakses record individu. Poin kedua adalah yang disebut
overflow, yang berarti beberapa metode penyimpanan dan pemunculan kembali overflow
dibangun dalam sistem.
Overflow terjadi ketika dua atau lebih
record (yang disebut sinonim)
menempati alamat yang sama; dalam kasus tersebut, sebuah field penunjuk khusus
digunakan untuk mengindikasikan alamat lokasi penyimpanan record yang mengalami
overflow. Dapat dilihat pula bahwa penggunaan overflow membutuhkan ruang
penyimpanan tambahan yang dibutuhkan oleh proses transformasi acak. Dengan
demikian, hasil keseluruhan yang diperoleh adalah efisiensi penyimpanan tidak
setinggi jika dibandingkan dengan menggunakan file akses-langsung. Kelemahan
penyimpanan cadangan dan penggunaan overflow sering melebihi keunggulan yang
didapat dari pengorganisasian file akses-langsung.
Aspek Ekonomis pada
Teknik Pengorganisasian File
Pertimbangan ekonomis paling mendasar
dalam pemrosesan file ditentukan sepenuhnya oleh rasio aktivitas (jumlah record yang diakses dibagi dengan jumlah
record dalam satu file) dan waktu respons yang diinginkan untuk pemrosesan dan
penempatan. Pengorganisasian sekuensial merupakan pendekatan yang memiliki
biaya tetap untuk memproses file, berbeda dengan pengorganisasian
akses-langsung, yang merupakan pendekatan bersifat biaya variabel. Dalam akses-langsung,
biaya pemrosesan setiap record sebanding dengan jumlah record yang diproses,
berapapun jumlah record yang diproses.
Untuk jumlah yang relatif tinggi,
tentu saja ini lebuh mahal dibandingkan dengan pendekatan pemrosesan
sekuensial. Dalam pemrosesan sekuensial, total biaya tetapnya cukup besar
(karena harus melakukan proses pemuatan dan pengecekan seluruh file); namun
seiring peningkatan jumlah record yang diproses, biaya pun semakin tersebar
luas dan pada akhirnya biaya per transaksi menurun dengan cepat.
Pertimbangan ekonomis kedua adalah
yang berhubungan dengan waktu. Berkaitan dengan database, waktu respons adalah lama waktu yang harus dihabiskan oleh pengguna
untuk menyelesaikan sebuah operasi, misal sebuah query.
Arsitektur
Fisik, Perangkat Keras, dan Waktu Respons
Waktu respons dapat menjadi sebuah
permasalahan besar pada database besar yang mungkin diakses oleh ratusan atau
bahkan ribuan pengguna pada saat yang sama. Jika sistem database dan perangkat
keras komputer tidak sesuai dengan permintaan, maka pengguna akan menunggu
dengan sia-sia dalam waktu yang lama untuk queri mereka. Oleh karena itu,
sistem database harus didesain dengan baik bagi penggunanya, dan perangkat
keras harus cukup cepat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diminta.
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
waktu respons adalah bagaimana record data didistribusikan secara fisik dalam
disket. Jika sebuah kelompok record akan diakses secara sekuens, maka waktu
respons akan lebih cepat jika record-record tersebut secara fisik letaknya
sangat berdekatan (contiguous) dalam disket. Jika record-record tersebut
berdekatan, maka proses membaca/menulis diatas disk drive hanya membutuhkan
sedikit jarak setiap kali record berikutnya diakses.
Sistem
Manajemen Database dan Database dalam Praktik
Apa yang Dilakukan
Sistem Manajemen Database
Sistem
manajemen database (DBMS) adalah program komputer yang
memampukan seorang pengguna untuk menciptakan dan memperbaharui file-file,
menyeleksi dan memunculkan kembali data, dan menghasilkan data, dan
menghasilkan beragam output dan laporan-laporan.
Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum
berikut ini untuk mengelola dan mengorganisasi data.
Data Description
Language (DDL)
DDL
memungkinkan administrator database (DBA) untuk menentukan struktur logika
database, yang disebut skema. Pada
umumnya hal-hal berikut ini perlu ditentukan ketika menentukan skema:
·
Nama elemen data
·
Jenis data (numerik, alfabetik, tanggal,
dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal jika data tersebut bersifat numerik
·
Posisi angka (misalnya sembilan posisi
untuk Nomor Jaminan Sosial)
DDL juga dapat digunakan untuk
menentukan subskema, yaitu jumlah
pengguna individual database. DDL juga dapat digunakan untuk menciptakan,
memodifikasi dan menghapus tabel-tabel dalam pengaturan relasional.
Data Manipulation
Language (DML)
DML
terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan pembaruan (updating),
pengeditan, manipulasi, dan ekstraksi data. Dalam banyak kasus pengguna tidak
perlu tahu atau menggunakan DML. Namun demikian, program aplikasi (seperti
program pembayaran gaji atau sistem akuntansi interaktif) secara otomatis
menghasilkan laporan DML untuk memenuhi permintaan pengguna. Structured Querty
Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum dalam pengaturan relasional.
Data Query Language
(DQL)
DQL adalah bahasa atau antar muka yang
ramah-pengguna (user-friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta
informasi dari database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah QBE (query by example), yang memungkinkan bagi
pengguna untuk meminta informasi hanya dengan mengisi tempat-tempat yang
kosong.
SQL Data Manipulation
Language
Structured Query Language (SQL)
adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan informasi dari database. SQL
merupakan bahasa pemrograman nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan penggunanya
untuk fokus pada mementukan data apa yang dibutuhkan ketimbang pada bagaimana
mendapatkan data tersebut.
Empat bentuk pernyataan DML (data
manipulation language) yang merupakan komponen SQL adalah :
SELECT Memunculkan baris tabel
UPDATE Memodifikasi
baris tabel
DELETE Memindahkan baris dari tabel
INSERT Menambahkan baris baru pada tabel
Query SELECT
Select biasanya
adalah kalimat pertama dalam pernyataan SQL yang dimaksudkan untuk mengekstrak
data dari database.
SELECT everything Tanda
* adalah karakter queri khusus yang mencerminkan “seluruh field”. Queri ini
memilih seluruh field dari tabel data kunci.
SELECT * FROM kata kunci
SELECT Field SELECT
(memilih) field tertentu (misal item) berdasarkan nama. Jika anda ingin
memasukkan lebuh dari satu item, pisahkan item-item tersebut dengan koma.
Urutkan item-item yang anda ingin untuk dimunculkan.
SELECT nama, negara, mata uang, FROM
perusahaan
ORDER BY ORDER
BY mengurutkan tampilan data dalam urutan tertentu berdasarkan klausa. ORDER BY
adalah opsional. Jika anda tidak memasukkannya, data yang muncul tidak akan
urut
Queri ini menambahkan ORDER BY
klausa nama untuk query sebelumnya
SELECT nama, negara, mata uang FROM
perusahaan
ORDER BY nama
Anda
dapat menentukannya dalam urutan kecil-besar item data dengan memasukkan kata
kunci ASC pada akhir item data, untuk sebaliknya tambahkan DESC setelah item
data.
WHERE Condition Anda dapat menggunakan WHERE untuk menentukan
record mana saja dari tabel yang tercantum dalam klausa FROM yang akan muncul
dalam hasil pernyataan SELECT.WHERE adalah optional, namun bila dimasukkan, ia
akan mengikuti FROM.
SELECT * FROM Company WHERE Country
= ‘USA’
String Functions
Pernyataan SQL berikut ini mengilustrasikan sebuah
pencarian kata. Kata goodwill akan
dicari dalam field Notes. Topic.
SELECT * FROM notes
WHERE Instr (1, topic,
“goodwill”)> 0
Fungsi Instr akan mencari sebuah field
khusus (“topic” dalam queri) untuk sebuah deret (string) karakter tertentu yang
ada dalam kutipan (“goodwill”) dengan mulai pada posisi tertentu dalam field (1
mengindikasikan posisi pertama, awal, dari string)
Fungsi lainnya dari string meliputi :
·
Left$ (string, length): string adalah
ekspresi dari mana karakter yang paling kiri berasal. Length adalah jumlah
karakter untuk kembali.
·
Right$ (string, length): adalah ekspresi
dari mana karakter paling kanan berasal.
Arithmetic Expression SQL
memungkinkan ekspresi aritmatika untuk dimasukkan dalam klausa SELECT. Ekspresi
terdiri dari jumlah nama kolom dan nilai-nilai yang terhubung dengan setiap
operator berikut ini :
+ tambah
-Kurang
*kali
/ bagi
Ketika
dimasukkan dalam klausa SELECT, hasil sebuah ekspresi akan di tampilkan sebagai
sebuah kolom tabel perhitungan.
SELECT
title, year1, year2, (year1 – year2) as dif
FROM [balance sheet]
WHERE company = “01”
ORDER BY position
Operator
Pembanding Setiap operator pembanding berikut ini
dapat digunakan :
= sama dengan
<
> Tidak sama dengan
> lebih besar dari
< lebih kecil dari
>= lebih besar sama dengan
<= lebih kecil sama dengan
Menyesuaikan
Sebuah Nilai dalam Sebuah Daftar Operator IN memungkinkan pemilihan baris
dengan sebuah nilai kolom yang sesuai dengan setiap nilai dalam sebuah
rangkaian nilai.
SELECT * FROM company
WHERE company IN (“01”, “22”, “35”)
Ekspresi Majemuk dengan
Operator Boolean Ekspresi logika individu dapat
dikombinasikan dalam sebuah klausa WHERE dengan operator Boolean:
AND
OR
Fungsi
Agregat Anda dapat memilih sejumlah
nilai yang dihitung dengan fungsi agregat.
AVG(column-name) memberikan hasil nilai rata-rata
MAX(column-name) memberikan hasil nilai tertinggi
MIN(column-name) memberikan hasil nilai terendah
SUM(column-name) menghitung nilai total
GROUP
BY Pernyataan
SQL COUNT (company.country). mengkombinasikan record-record dengan nilai-nilai
identik dalam daftar field tertentu ke dalam sebuah record tunggal.
INNER
JOIN mengombinasikan field-field dari beberapa tabel.
SELECT
company.name, notes.topic
FROM
company INNER JOIN notes
ON
company.company = notes.company
WHERE
company.company = “20”
Nested
Queries seseorang dapat menentukan sebuah queri dalam
klausa WHERE yang dijalankan sebelum
queri yang berada diluar menghasilkan satu atau lebih baris yang kemudian
dibandingkan dengan baris yang dihasilakan oleh queri yang berada diluar.
SELECT name
FROM Company
WHERE SIC = (SELECT MAC (SIC) FROM Company)
Perhatikan bahwa nested query SELECT MAX (SIC) FROM
company berada dalam tanda kurung.
Queri
UPDATE, INSERT, dan DELETE
Jenis queri ini
digunakan untuk memodifikasi sebuah database.
Pernyataan UPDATE terdiri atas tiga klausa:
UPDATE
tablename
SET column-assignment-list
WHERE conditonal-expression
Bentuk umum pernyataan DELETE adalah:
DELETE FROM tablename
WHERE conditional-expression
Bentuk umum INSERT
INSERT INTO tablename
VALUES (constant-list)
Perlunya
Sistem Manajemen Database
DBMS mengintegrasikan, menstandarisasi, dan menyediakan
keamanan untuk beragam aplikasi akuntansi. Walaupun menyimpan file-file
independen adalah hal yang sederhana, terdapat beberapa kelemahan didalamnya.
Pertama, item data yang sama dapat digunakan dalam beberapa bidang aplikasi
yang berbeda; dengan file-file independen , item data harus dimasukkan kedalam
setiap file aplikasi.
Kedua, karena file harus dengan tegas ditentukan terlebih
dahulu dalam proses implementasi sistem, prosedur yang ada dapat menemui
kendala dengan adanya struktur file yang ada saat ini dibanding pengembangan
kebutuhan aplikasi.
Selain masalah manajemen data dan penyimpanan, setiap
file independen membutuhkan instruksi pemrosesan dan penyimpanannya sendiri
karena isi dan struktur file-nya tidak terstandarisasi.
Independensi
Data
Solusi untuk masalah penyimpanan file-file independen
terletak pada pemisahan secara fisik penanganan data dari penggunaan logis
file-file tersebut. Hal ini menuntut dua perubahan mendasar: Pertama,
penyimpanan data terintegrasi dalam suatu database tunggal; dan kedua, seluruh
akses untuk file (database) yang terintegrasi ini dilakukan melalui suatu
sistem perangkat lunak tunggal yang didesain untuk mengelola aspek-aspek fisik
penanganan dan penyimpanan data. Hal tersebut merupakan karakteristik penting
dalam pendekatan database terhadap pemrosesan data.
Kata file
kehilangan artinya dalam lingkungan database. Sebuah file utama tunggal dapat
dibagi kedalam sejumlah file subsistem, dan file-file tersebut dikombinasikan
ulang kedalam sejumlah file lainnya.
Keamanan
Keunggulan DBMS lainnya
adalah kemampuan memberikan kode keamanan untuk item data dan atribut-atribut
pemrosesannya. Salah satu bagian file kamus data berisi sebuah daftar pengguna
sistem terotorisasi dan kode akses dan keamanan.
Dokumentasi
dan Administrasi Database
Kamus database
digunakan untuk mensentralisasi, mendokumentasi, mengontrol, dan mengoordinasi
penggunaan data dalam sebuah organisasi. Kamus data merupakan sebuah urutan
file yang memiliki catatan occurrence yang berisi deskripsi item data.
Item-Item pada Data Dictionary
Occurrence
Spesifikasi
§ Nama
§ Definisi
§
Alias
Karakteristik
§
Ukuran
§ Rentang nilai
§ Pengkodean
§
Editing
data
Utilisasi
§
Pemilik
§ Damana digunakan
§ Kode keamanan
§
Diperbarui
terakhir kali
GAMBAR 12.22 Format
Kamus Data
Tujuan utama sebuah kamus data
adalah mengurangi atau palin tidak mengawasi inkonsistensipenggunaan yang
dihasilkan dari pemrosesan alias dan mengurangi kelebihan data sejauh mungkin.
Ketidak-cocokan (inkompatibilitas) dan redundansi senantiasa ada dalam sebuah
sistem orientasi file yang tradisional, yang didalamnya para pengguna menyimpan
dan memproses file data miliknya.
Kamus data dapat dikelola secara
manual, namun biasanya ia terkomputerisasi dan diproses seperti halnya
file-file komputer lainnya. Jika kamus digunakan bersama-sama dengan sebuah
DBMS, ia akan tersimpan dalam sebuah DBMS, ia akan disimpan dalam DBMS. Dikasus
lain, kamus data adalah prosedur tentang penggunaan kamus, dan juga berfungsi
sebagai kamus bagi dirinya sendiri, yang membuat hal tersebut merupakan elemen
penting dalam administrasi database.
Terima Kasih atas kunjungan ke Blog Kami
Semoga Bermanfaat
HORMAT KAMI :
Kelompok 7 :
Indah Ramayani
Anggraini Nurmayang Sari
Rini
Diana Mandasari
Yuni Putri Tridinanti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
ANGKATAN : 2012
:)
Terima Kasih atas kunjungan ke Blog Kami
Semoga Bermanfaat
HORMAT KAMI :
Kelompok 7 :
Indah Ramayani
Anggraini Nurmayang Sari
Rini
Diana Mandasari
Yuni Putri Tridinanti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
ANGKATAN : 2012
:)